DITERIMA RABU 3 JUNI 2015 PK 09:57 PM
BERITA ACARA DISKUSI
Materi Diskusi : PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM IPA SD/MI KELAS IV
Tujuan : Menetapkan metode yang optimal (cocok) untuk pembelajaran biologi dalam IPA SD/MI Kelas IV
Anggota Kelompok II 2C:
1. Reza Atma Pangestu (2119130056)
2. Rizky Amelia Sudarmono (2119130077)
3. Atri Yunianti (2119130080)
4. Ipit Pitriah (2119130011)
Diskusi dimulai oleh Moderator.
Rizky Amelia : KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual
Alasan :
Karena pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah.Guru harus membantu siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang sedang dipelajarinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu guru menunjukan langsung seperti apa bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya melalui contoh real yang ada disekitar atau yang sering dijumpai siswa, seperti di kebun binatang, taman atau dirumah. Hal ini untuk memancingrasa ingin tahu siswa sehingga memunculkan pertanyaan – pertanyaan. Pendekatan pembelajaran ini menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan dan sikap ilmiah. Dari melihat dan mengalami secara langsung pembelajaran tadi, siswa diharapkan dapat menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya.
Prinsip-prinsip yang menjadi kriterianya:
· Reza : jadi pendekatan pembelajaran KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual, karena pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah.
· Bapak Endang: dalam KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual, itu tepatnya sescara teori, ini baru secara wacana dan teori. Tugas reza mendorong adanya diskusi, bagaimana caranya agar pesrta mau bertanya.
· Reza : silahkan yang kurang dimengerti atau kurang dipahami bisa ditayakan ?
· Afni : pembelajaran KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya. Apakah itu cocok dengan pendekatan kontekstual saja, atau ada pendekatan lain yang cocok?
· Bapak Endang : KD.3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya,itu tepat dengan pendekatan kontekstual, kan kita mendapat tantangan untuk mengkajinya, afni pertanyaannya bisa diulang lagi harus lebih disederhanakan lagi pertanyaanya.
· Afni: apakah KD 3.1 hanya cocok dengan pendekatan kontekstual?
· Reza : jadi pertanyaan dari afni apakah dalam KD 3.1 hanya cocok dengan menggunakan pendekatan kontekstual saja?
· Bapak Endang: nah jadi apa ada pendekatan lain yang cocok untuk KD 3.1?
· Rizky Amelia : menurut kami pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan kontekstual untuk KD 3.1 alasannya karena ini dalam SD kelas 4, jadi guru menghubungkannya dengan kehidupan nyata dan kehidupan sehari hari jadi siswa pahamnya lebih mudah
· Reza : dari pemamaran amelia jadi ini objek untuk SD kelas 4 jadi langsung dihubungkan dengan kehidupan
· Bapak Endang : apakah pendekatan kontekstual hanya cocok untuk tingkat SD saja, tidak cocok dengan SMSP dan SMA?
· Rizky Amelia: menurut kami cocok untuk SD,SMP juga SMA.
· Bapak Endang : saya setuju, karena pendekatan kontekstual dipakai oleh kalangan SD,SMP,juga SMA, tapi jawabannya tadi seolah olah pendekatan kontekstual hanya cocok untuk SD. Yang kedua amelia, selain yang ada disini,apa sih yang dimaksud pendekatan kontekstual?
· Rizky Amelia : jadi guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan kehidupan nyata yang dialami siswa dan guru mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuannya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari
· Bapak Endang : adakah ketrampilan yang diinginkan dalam KD 3.1 ?
· Rizky Amelia : ada, menjelaskan
· Bapak Endang : keterampilan apa menjelaskan itu?
· Rizky Amelia: keterampilan komunikasi
· Bapak Endang : reza, keterampilan apa menjelaskan itu?
· Reza: ketrampilan komunikasi
· Bapak Endang: ipit, keterampilan apa menjelaskan itu?
· Ipit : ketrampilan beradaptasi
Bapak Endang melemparkan pertanyaan tersebut pada peserta diskusi
· Devi 2A: menyajikan
· rifky 2C : memahami
· sri 2A : berbicara
· Bapak Endang : dalam penyajian ada 2 ketrampilan yaitu ketrampilan kognitif dan ketrampilan psikomotorik, kognitif dalam sistem organ itu dominasi diotak, yaitu berfiki dibantu dengan sistem indra, atau pengetahuan. Jadi menjelaskan itu keterampilan kognitif. sedangkan sasaran pembelajaran itu ada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. KI 3 itu pengetahuan pembelajarannya, menjelaskan apa? Menjelaskan bentuk. KD 3.1 itu ketrampilan tetapi kontennya pengetahuan jadi siswa harus terampil menjelaskan. pembelajaran harus efektif, yang tepat dnegan kontekstual. Jadi setelah pembelajaran siwa harus terampil menjelaskan. kata kunci pendekatan kontekstual adalah mengaitkan. Jadi dengan mengaitkan itu benarkah akan jelas.
Dalam bloom menjelaskan tentang C1,C2,C3,C4,C5,C6 itu terasuk jenjang pikir C1 itu mampu memanggil kembali, tetapi menjelaskan paling bawah itu C2,yaitu paham. Menjelaskan itu bisa ketrampilan koperhensip contoh: anak saya SD kelas 4 sudah bisa menghapal juss ama, berarti dia bisa memanggil,tetapi belum tentu mamapu menjelaskan. Pertanyaan dari afni itu Quesstion wordnya “ what” yaitu apa?. Tergolong tingkatan rendah, sedangkan tingkatan tingginya adalah mengapa. Yang harus dijelaskan oleh anda bisa menjelaskan kembali ke amel : Tolong hubungkan bahwa kenapa pendekatan kontekstual bisa membuat anak mampu menjelaskan ? silahkan
· Rizky Amelia :untuk seumuran anak sd, biasanya mereka lebih mudah menerima apang yang biasa mereka lihat sehari-hari.jadi ketika guru tinggal mengaitkan pengetahuan siswa yang biasa mereka temui dikehidupan sehari
· Bapak Endang : jadi karena anak sd mudah meneriama apa yang sudah meraka lihat. Sebetulnya kalau sudah sudah mereaka lihat berarti sudah diterima. misal seli melihat warna daun itu hijau itu karena ada retina kemudian diterima diotak. jadi dikalimat ini tidak ada informasi baru, jadi kalau hanya melihat berati sudah menerima jadi wajar jika tidak bisa menjelaskan, sedangkan ini dituntut menjelaskan coba jelaskan lagi ?
· Rizky Amelia : jadi, dengan siswa sudah pernah melihat tentang apa yang akan dipelajari, misalkan tumbuhan. Jadi guru lebih mudah membuat siswa lebih paham tumbuhan tersebut, setelah paham siswa dapat menjelaskan bentuk luar tumbuhan tersebut
· Bapak Endang : paham itu dari terkait atau dunia nyata? Dari kata kunci yang saya ambil. Apakah dari terkait menjadi paham atau dari dunia nyata jadi paham?
· Rizky Amelia: terkait jadi paham
· Bapak Endang: simpan dulu pendekatan kontekstual dari terkait jadi paham, disini saya lingkari pendididkan kontekstual yaitu siswa belajar lebih bermakna.
· Rizky Amelia: dengan belajar lebih bermakna pengetahuan siswa lebih bertamabah.
· Reza : belajar lebih bermakna yaitu belajar lebih jelas, belajar langsung
· Ipit : belajar lebih bisa dipahami
Lalu bapak melemparkan pertanyaan tentang belajar lebih bermakna pada peserta didik
· Kintan : jadi pengetahuannya siswa itu memori jangka panjang bukan jangka pendek
· Bapak Endang : ini yang dinamakan diskusi, dalam kurtilas, dituntut untuk bertukar pengetahuan.
· Bapak Endang : penjelasan Amelia itu dari B – A, sekrang mah zamannya mbah google itu, apa bisa cari di google, jadi kalau tidak tau kebangetan, jadi untuk paham itu kita butuh orang dewasa. Ternyata kintan tahunya sudah banyak jadi tinggal ditingkatkan supaya paham
· Bapak Endang: kata menjelaskan itu bukan hanya untuk C2 memahami, melainnkan untuk ,C3 menerapkan, C4, bisa juga digunakan dengan kata menjelaskan. Paling tidak jenjang pikri komprehension. Sebelum skripsi itu ada ujian komperhensif artinya dituntut untuk menjelaskan keseluruhan.
· Bapak Endang : baik saya beri pendalaman, amelia apakah ada kaitan pendekatan kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme.
· Rizky Amelia: ada
· Bapak Endang : jadi ternyata ada hubungan antar pendekatan kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme. bagaimmana ada ?
· Rizky Amelia : jadi pendekatan kontekstual itu mengambil dasar dari pendekatan kontruktivisme.
· Bapak Endang ; mungkin ini saya kurang setuju, yang sayaa pahami justru pendekatan kontekstual itu dibawah payung pendekatan kontruktivisme. Payung besarnya itu pendekatan konstruktivisme. bahan uas dari BAD, BAD itu adalah dari apa yang kita bahas.
Lalu bapa menjelaskan tentang model pemrosesan informasi. Bahwa ada pengetahuan faktual, konseptual, prosedural. Seperti di KI 3 pahami pengetahuan faktual, prosedural, dan di SMA kelas 12 meta pahami metakognitif. Sasaran kurtilas itu sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Pengetahuan sendiri ada pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual
kita disini fokus pada pegetahuan konsep, jenisnya ada 3 :
1. Pengetahuan klasifikasi dan kategori
2. Pengetahuan prinsip dan generaliasi
3. Pengetahuan teori, model,struktur. (tingkat yang rumit)
Jadi teori, model dan struktur itu konsep. Yang barusan ada model pemrosesan informasi. Kemudian proposisi adalah dua konsep atau lebih yang dihubungkan dengan kata. Teori adalah sebuah proposisi.
Contohnya: Makhluk Hidup ------------ hewan (garis tersebut di sisipi kata “berupa”)
Makhluk hidup itu lebih insklusif dari hewan yaitu contohnya lebih banyak.
Apa itu teori? Teori adalah sejumlah konsep dan prinsip belajar. Di teori belajar bahwa informasi masuk ke kepala manusia itu diproses. Informasi masuk ke penginderaan lalu masuk ke memori jangka pendek (short term) lalu muncul lah hafalan. Tetapi mudah lupa. Disini terjadi pembelajaran tapi tidak terjadi belajar bermakna, hanya belajar hafalan.
Kurikulum 2013 menghendaki memberikan pembelajaran bermakna. Jadi dari masuk memori jangka pendek informasi harusnya masuk ke memori jangka panjang. kalau sudah masuk ke jangka panjang baru itu pelajaran bermakna. Munculah apa yang dikaiatkan amelia, kenapa bisa masuk kesana? Karena ada pengait, pengaitnya adalah informasi lama yang cocok dengan informasi baru, jadilah terkait kata amelia. tadi dikatakan bahwa pendekatan konetkstual adalah terkait, dan ini dijelaskan dalam model pemrosesan informasi. Ciri pembelajaran bermakna itu informasi baru bisa mengait dengan informasi lama terjadilah reterension atau ingatnya lama, jadi satu tayangan bicara kontekstual, bicara bermakna. Tetapi bapak lebih memilih bahwa pembelajan kontekstual adalah kekinian dan kedisinian. Menurut bapak yang menjadi payung adalah konstruktivisme. Pendekatan sendiri adalah keyakinan axiomatis. Jadi pendekatan konstruktivisme adalah siswa masuk kelas itu sudah memiliki pengetahuan awal. Contohnya ketika bapak masuk kelas, saya tanya ternyata kintan sudah tahu pengetahuan awal tentang belajar bermakna. Ketika masuk kelas, ketika pelajaran baru tiap tiap siswa sudah ada pengetahuan awal. Ini adalah asumsi konstruktivisme.
Dimemori jangka panjang itu ada pengaitnya, di memori jangka panjang pengetahuan awal itu harus diaktifkan. Dalam konstruktivisme itu membangun pengetahuan sendiri. Jadi proposisi yang ada di jangka panjang itu adalah pengetahauan awal yang harus diaktifkan dulu agar terkait. Pada saat menyusun pengetahun terjadi kaitan, pendekatan kontekstual adalah kekinian dan kedisinian.
Lalu bapak menyuruh penyaji untuk membahas KD dalam KI 4 yang terkait dengan KD 3.1.
Rizky Amelia : KD yang terkait dalam KI 4 adalah KD 4.1 yang berisi “Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya” cocok dengan pendekatan konstruktivisme.
Alasan: :
Karena dalam pembelajaran kontruktivisme siswa sudah dianggap memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan dipelajari, yaitu siswa sudah tahu bagaimana bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya melalui pengamatan yang ditemui sehari – hari. Dalam pendekatan ini guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam KBM yang mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikanyang didasarkan pada pengetahuan, sehingga siswa dapat menuliskan hasil dari pengamatannya tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya.
Prinsip-prinsip yang menjadi kriteriannya:
· Reza (moderator) : menurut kami pendekatan yang cocok untuk KD 4.1 yaitu pendekatan kontruktivisme karena siswa sudah dianggap memiliki pengetahuan dasar.
· Bapak Endang : tadi menjelaskan sekarang menuliskan , kalian bisa tidak menuliskan ? tadi kuasai dahulu pengetahuan sehingga mampu menjelaskan.contoh ; kenapa lubang hidung lubangnya kebawah? Kalau lubangnya keatas kalau ada ujan pasti banjir.Hanya untuk menuliskan apa harus memakai pendekatan konstruktivisme sedangkan konstruktivisme itu sendiri payung dari pendekatan kontekstual, padahal ini hanya menulis.
· Bapak Endang : kembangkan sikap rasa ingin tahu dengan berlatih bertanya.
Lalu peserta diskusi dimotivasi untuk bertanya oleh bapak Endang Sp
· Sri : saya mau bertanya, apa yang dimaksud pembelajaran kontruktivisme ?
Dikemas kembali pertanyaan oleh Reza selaku moderator
· Rizky Amelia : siswa dianggap sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan disampaikan, dari pengetahuan dasar itu akan diaktifkan untuk membentuk pengetahuan baru. Dan dalam pendekatan ini mengukur kreatifitas siswa dan ide – idenya.
· Bapak Endang : reza reza apa yang dimaksud pendekatan pembelajaran kontruktivisme ?
· Bapak Endang : ipit apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran konstruktivisme?
· Ipit : siswa sudah memiliki pengetahuan
· Bapak Endang : peserta diskusi apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran konstruktivisme ?
Lalu bapak Endang bertanya lagi apa itu pendekatan.
· Bapak Endang : amelia sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : reza sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : ipit sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : peserta diskusi sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Kurnia : keyakinan
· Bapak Endang : saya sering menyebut pendekatan itu keyakinan, pendirian, atau filsafat. Jadi sebaiknya memulainya, pendekatan konstruktivisme adalah sebuah keyakinan tentang.... atau sebuah pendirian tentang pendirian bahwa.... Neng rina, keyakinan itu dinyatakanberupa apa ?
· Nengrina : asumsi,
· Bapak Endang : Asumsi itu apa?
· Kurnia: anggapan dasar
· Bapak Endang : anggapan anggapan dasar itu pernyatan yang sudah benar sehingga tidak diperdebatkan lagi.
· Rizky Amelia : pendekatan kontruktivisme adalah keyakinan bahwa siswa sudah memiliki dasar tentang pengetahuan materi yang akan dipelajari
· Bapak Endang : pabaliut. Bukan dasar dari pengetahuan tetapi pengetahual awal / pengetahuan dasar ataau konsepsi awal, contoh menerangkan bulan itu termasuk konsep awal. Bila konsepsi awal itu menyimpang dari yang sebenarnya disebut konsepsi alternatif. alternatif adalah pilihan lain, yaitu seharusnya siswa dapat memahami konsep ilmiah, konsep yang disepakati oleh para ilmuwan. Tugas guru yaitu membetulkan pengetahuan siswa yang melenceng harus diluruskan. Kalau ternyata terus melencing maka akan terjadi misskonsepsi, ini menyimpang dan susah diatasi.
Lalu bapak mempersilahkan penyaji untuk mengulangi pengertian pendekatan konstruktivisme.
· Rizky Amelia : pendekatan konstruktivisme yaitu sebuah keyakinan yang menganggap bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajarinya
Lalu bapak Endang menanyakan hubungan pendekatan konstruktivisme dengan menulis, tetapi ternyata pendekatan konstruktivisme tidak relevan atau tidak cocok untuk KD 4.1.
Sekian diskusi kelompok kami~
BERITA ACARA DISKUSI
Materi Diskusi : PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM IPA SD/MI KELAS IV
Tujuan : Menetapkan metode yang optimal (cocok) untuk pembelajaran biologi dalam IPA SD/MI Kelas IV
Anggota Kelompok II 2C:
1. Reza Atma Pangestu (2119130056)
2. Rizky Amelia Sudarmono (2119130077)
3. Atri Yunianti (2119130080)
4. Ipit Pitriah (2119130011)
Diskusi dimulai oleh Moderator.
Rizky Amelia : KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual
Alasan :
Karena pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah.Guru harus membantu siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang sedang dipelajarinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu guru menunjukan langsung seperti apa bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya melalui contoh real yang ada disekitar atau yang sering dijumpai siswa, seperti di kebun binatang, taman atau dirumah. Hal ini untuk memancingrasa ingin tahu siswa sehingga memunculkan pertanyaan – pertanyaan. Pendekatan pembelajaran ini menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan dan sikap ilmiah. Dari melihat dan mengalami secara langsung pembelajaran tadi, siswa diharapkan dapat menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya.
Prinsip-prinsip yang menjadi kriterianya:
- Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu
- Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber, pembelajaran berbasis sistem lingkungan
- Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif
- Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
- Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)
- Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
- Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)
- Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
- Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
- Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
· Reza : jadi pendekatan pembelajaran KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual, karena pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah.
· Bapak Endang: dalam KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya” cocok dengan pendeketan pembelajaran kontekstual, itu tepatnya sescara teori, ini baru secara wacana dan teori. Tugas reza mendorong adanya diskusi, bagaimana caranya agar pesrta mau bertanya.
· Reza : silahkan yang kurang dimengerti atau kurang dipahami bisa ditayakan ?
· Afni : pembelajaran KD 3.1 yang berisi “Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya. Apakah itu cocok dengan pendekatan kontekstual saja, atau ada pendekatan lain yang cocok?
· Bapak Endang : KD.3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya,itu tepat dengan pendekatan kontekstual, kan kita mendapat tantangan untuk mengkajinya, afni pertanyaannya bisa diulang lagi harus lebih disederhanakan lagi pertanyaanya.
· Afni: apakah KD 3.1 hanya cocok dengan pendekatan kontekstual?
· Reza : jadi pertanyaan dari afni apakah dalam KD 3.1 hanya cocok dengan menggunakan pendekatan kontekstual saja?
· Bapak Endang: nah jadi apa ada pendekatan lain yang cocok untuk KD 3.1?
· Rizky Amelia : menurut kami pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan kontekstual untuk KD 3.1 alasannya karena ini dalam SD kelas 4, jadi guru menghubungkannya dengan kehidupan nyata dan kehidupan sehari hari jadi siswa pahamnya lebih mudah
· Reza : dari pemamaran amelia jadi ini objek untuk SD kelas 4 jadi langsung dihubungkan dengan kehidupan
· Bapak Endang : apakah pendekatan kontekstual hanya cocok untuk tingkat SD saja, tidak cocok dengan SMSP dan SMA?
· Rizky Amelia: menurut kami cocok untuk SD,SMP juga SMA.
· Bapak Endang : saya setuju, karena pendekatan kontekstual dipakai oleh kalangan SD,SMP,juga SMA, tapi jawabannya tadi seolah olah pendekatan kontekstual hanya cocok untuk SD. Yang kedua amelia, selain yang ada disini,apa sih yang dimaksud pendekatan kontekstual?
· Rizky Amelia : jadi guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan kehidupan nyata yang dialami siswa dan guru mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuannya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari
· Bapak Endang : adakah ketrampilan yang diinginkan dalam KD 3.1 ?
· Rizky Amelia : ada, menjelaskan
· Bapak Endang : keterampilan apa menjelaskan itu?
· Rizky Amelia: keterampilan komunikasi
· Bapak Endang : reza, keterampilan apa menjelaskan itu?
· Reza: ketrampilan komunikasi
· Bapak Endang: ipit, keterampilan apa menjelaskan itu?
· Ipit : ketrampilan beradaptasi
Bapak Endang melemparkan pertanyaan tersebut pada peserta diskusi
· Devi 2A: menyajikan
· rifky 2C : memahami
· sri 2A : berbicara
· Bapak Endang : dalam penyajian ada 2 ketrampilan yaitu ketrampilan kognitif dan ketrampilan psikomotorik, kognitif dalam sistem organ itu dominasi diotak, yaitu berfiki dibantu dengan sistem indra, atau pengetahuan. Jadi menjelaskan itu keterampilan kognitif. sedangkan sasaran pembelajaran itu ada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. KI 3 itu pengetahuan pembelajarannya, menjelaskan apa? Menjelaskan bentuk. KD 3.1 itu ketrampilan tetapi kontennya pengetahuan jadi siswa harus terampil menjelaskan. pembelajaran harus efektif, yang tepat dnegan kontekstual. Jadi setelah pembelajaran siwa harus terampil menjelaskan. kata kunci pendekatan kontekstual adalah mengaitkan. Jadi dengan mengaitkan itu benarkah akan jelas.
Dalam bloom menjelaskan tentang C1,C2,C3,C4,C5,C6 itu terasuk jenjang pikir C1 itu mampu memanggil kembali, tetapi menjelaskan paling bawah itu C2,yaitu paham. Menjelaskan itu bisa ketrampilan koperhensip contoh: anak saya SD kelas 4 sudah bisa menghapal juss ama, berarti dia bisa memanggil,tetapi belum tentu mamapu menjelaskan. Pertanyaan dari afni itu Quesstion wordnya “ what” yaitu apa?. Tergolong tingkatan rendah, sedangkan tingkatan tingginya adalah mengapa. Yang harus dijelaskan oleh anda bisa menjelaskan kembali ke amel : Tolong hubungkan bahwa kenapa pendekatan kontekstual bisa membuat anak mampu menjelaskan ? silahkan
· Rizky Amelia :untuk seumuran anak sd, biasanya mereka lebih mudah menerima apang yang biasa mereka lihat sehari-hari.jadi ketika guru tinggal mengaitkan pengetahuan siswa yang biasa mereka temui dikehidupan sehari
· Bapak Endang : jadi karena anak sd mudah meneriama apa yang sudah meraka lihat. Sebetulnya kalau sudah sudah mereaka lihat berarti sudah diterima. misal seli melihat warna daun itu hijau itu karena ada retina kemudian diterima diotak. jadi dikalimat ini tidak ada informasi baru, jadi kalau hanya melihat berati sudah menerima jadi wajar jika tidak bisa menjelaskan, sedangkan ini dituntut menjelaskan coba jelaskan lagi ?
· Rizky Amelia : jadi, dengan siswa sudah pernah melihat tentang apa yang akan dipelajari, misalkan tumbuhan. Jadi guru lebih mudah membuat siswa lebih paham tumbuhan tersebut, setelah paham siswa dapat menjelaskan bentuk luar tumbuhan tersebut
· Bapak Endang : paham itu dari terkait atau dunia nyata? Dari kata kunci yang saya ambil. Apakah dari terkait menjadi paham atau dari dunia nyata jadi paham?
· Rizky Amelia: terkait jadi paham
· Bapak Endang: simpan dulu pendekatan kontekstual dari terkait jadi paham, disini saya lingkari pendididkan kontekstual yaitu siswa belajar lebih bermakna.
· Rizky Amelia: dengan belajar lebih bermakna pengetahuan siswa lebih bertamabah.
· Reza : belajar lebih bermakna yaitu belajar lebih jelas, belajar langsung
· Ipit : belajar lebih bisa dipahami
Lalu bapak melemparkan pertanyaan tentang belajar lebih bermakna pada peserta didik
· Kintan : jadi pengetahuannya siswa itu memori jangka panjang bukan jangka pendek
· Bapak Endang : ini yang dinamakan diskusi, dalam kurtilas, dituntut untuk bertukar pengetahuan.
· Bapak Endang : penjelasan Amelia itu dari B – A, sekrang mah zamannya mbah google itu, apa bisa cari di google, jadi kalau tidak tau kebangetan, jadi untuk paham itu kita butuh orang dewasa. Ternyata kintan tahunya sudah banyak jadi tinggal ditingkatkan supaya paham
· Bapak Endang: kata menjelaskan itu bukan hanya untuk C2 memahami, melainnkan untuk ,C3 menerapkan, C4, bisa juga digunakan dengan kata menjelaskan. Paling tidak jenjang pikri komprehension. Sebelum skripsi itu ada ujian komperhensif artinya dituntut untuk menjelaskan keseluruhan.
· Bapak Endang : baik saya beri pendalaman, amelia apakah ada kaitan pendekatan kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme.
· Rizky Amelia: ada
· Bapak Endang : jadi ternyata ada hubungan antar pendekatan kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme. bagaimmana ada ?
· Rizky Amelia : jadi pendekatan kontekstual itu mengambil dasar dari pendekatan kontruktivisme.
· Bapak Endang ; mungkin ini saya kurang setuju, yang sayaa pahami justru pendekatan kontekstual itu dibawah payung pendekatan kontruktivisme. Payung besarnya itu pendekatan konstruktivisme. bahan uas dari BAD, BAD itu adalah dari apa yang kita bahas.
Lalu bapa menjelaskan tentang model pemrosesan informasi. Bahwa ada pengetahuan faktual, konseptual, prosedural. Seperti di KI 3 pahami pengetahuan faktual, prosedural, dan di SMA kelas 12 meta pahami metakognitif. Sasaran kurtilas itu sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Pengetahuan sendiri ada pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual
kita disini fokus pada pegetahuan konsep, jenisnya ada 3 :
1. Pengetahuan klasifikasi dan kategori
2. Pengetahuan prinsip dan generaliasi
3. Pengetahuan teori, model,struktur. (tingkat yang rumit)
Jadi teori, model dan struktur itu konsep. Yang barusan ada model pemrosesan informasi. Kemudian proposisi adalah dua konsep atau lebih yang dihubungkan dengan kata. Teori adalah sebuah proposisi.
Contohnya: Makhluk Hidup ------------ hewan (garis tersebut di sisipi kata “berupa”)
Makhluk hidup itu lebih insklusif dari hewan yaitu contohnya lebih banyak.
Apa itu teori? Teori adalah sejumlah konsep dan prinsip belajar. Di teori belajar bahwa informasi masuk ke kepala manusia itu diproses. Informasi masuk ke penginderaan lalu masuk ke memori jangka pendek (short term) lalu muncul lah hafalan. Tetapi mudah lupa. Disini terjadi pembelajaran tapi tidak terjadi belajar bermakna, hanya belajar hafalan.
Kurikulum 2013 menghendaki memberikan pembelajaran bermakna. Jadi dari masuk memori jangka pendek informasi harusnya masuk ke memori jangka panjang. kalau sudah masuk ke jangka panjang baru itu pelajaran bermakna. Munculah apa yang dikaiatkan amelia, kenapa bisa masuk kesana? Karena ada pengait, pengaitnya adalah informasi lama yang cocok dengan informasi baru, jadilah terkait kata amelia. tadi dikatakan bahwa pendekatan konetkstual adalah terkait, dan ini dijelaskan dalam model pemrosesan informasi. Ciri pembelajaran bermakna itu informasi baru bisa mengait dengan informasi lama terjadilah reterension atau ingatnya lama, jadi satu tayangan bicara kontekstual, bicara bermakna. Tetapi bapak lebih memilih bahwa pembelajan kontekstual adalah kekinian dan kedisinian. Menurut bapak yang menjadi payung adalah konstruktivisme. Pendekatan sendiri adalah keyakinan axiomatis. Jadi pendekatan konstruktivisme adalah siswa masuk kelas itu sudah memiliki pengetahuan awal. Contohnya ketika bapak masuk kelas, saya tanya ternyata kintan sudah tahu pengetahuan awal tentang belajar bermakna. Ketika masuk kelas, ketika pelajaran baru tiap tiap siswa sudah ada pengetahuan awal. Ini adalah asumsi konstruktivisme.
Dimemori jangka panjang itu ada pengaitnya, di memori jangka panjang pengetahuan awal itu harus diaktifkan. Dalam konstruktivisme itu membangun pengetahuan sendiri. Jadi proposisi yang ada di jangka panjang itu adalah pengetahauan awal yang harus diaktifkan dulu agar terkait. Pada saat menyusun pengetahun terjadi kaitan, pendekatan kontekstual adalah kekinian dan kedisinian.
Lalu bapak menyuruh penyaji untuk membahas KD dalam KI 4 yang terkait dengan KD 3.1.
Rizky Amelia : KD yang terkait dalam KI 4 adalah KD 4.1 yang berisi “Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya” cocok dengan pendekatan konstruktivisme.
Alasan: :
Karena dalam pembelajaran kontruktivisme siswa sudah dianggap memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan dipelajari, yaitu siswa sudah tahu bagaimana bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya melalui pengamatan yang ditemui sehari – hari. Dalam pendekatan ini guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam KBM yang mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikanyang didasarkan pada pengetahuan, sehingga siswa dapat menuliskan hasil dari pengamatannya tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya.
Prinsip-prinsip yang menjadi kriteriannya:
- Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu
- Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
- Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif
- Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)
- Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
- Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
- Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
· Reza (moderator) : menurut kami pendekatan yang cocok untuk KD 4.1 yaitu pendekatan kontruktivisme karena siswa sudah dianggap memiliki pengetahuan dasar.
· Bapak Endang : tadi menjelaskan sekarang menuliskan , kalian bisa tidak menuliskan ? tadi kuasai dahulu pengetahuan sehingga mampu menjelaskan.contoh ; kenapa lubang hidung lubangnya kebawah? Kalau lubangnya keatas kalau ada ujan pasti banjir.Hanya untuk menuliskan apa harus memakai pendekatan konstruktivisme sedangkan konstruktivisme itu sendiri payung dari pendekatan kontekstual, padahal ini hanya menulis.
· Bapak Endang : kembangkan sikap rasa ingin tahu dengan berlatih bertanya.
Lalu peserta diskusi dimotivasi untuk bertanya oleh bapak Endang Sp
· Sri : saya mau bertanya, apa yang dimaksud pembelajaran kontruktivisme ?
Dikemas kembali pertanyaan oleh Reza selaku moderator
· Rizky Amelia : siswa dianggap sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan disampaikan, dari pengetahuan dasar itu akan diaktifkan untuk membentuk pengetahuan baru. Dan dalam pendekatan ini mengukur kreatifitas siswa dan ide – idenya.
· Bapak Endang : reza reza apa yang dimaksud pendekatan pembelajaran kontruktivisme ?
· Bapak Endang : ipit apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran konstruktivisme?
· Ipit : siswa sudah memiliki pengetahuan
· Bapak Endang : peserta diskusi apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran konstruktivisme ?
Lalu bapak Endang bertanya lagi apa itu pendekatan.
· Bapak Endang : amelia sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : reza sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : ipit sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Bapak Endang : peserta diskusi sudah saya katakan pendekatan adalah?
· Kurnia : keyakinan
· Bapak Endang : saya sering menyebut pendekatan itu keyakinan, pendirian, atau filsafat. Jadi sebaiknya memulainya, pendekatan konstruktivisme adalah sebuah keyakinan tentang.... atau sebuah pendirian tentang pendirian bahwa.... Neng rina, keyakinan itu dinyatakanberupa apa ?
· Nengrina : asumsi,
· Bapak Endang : Asumsi itu apa?
· Kurnia: anggapan dasar
· Bapak Endang : anggapan anggapan dasar itu pernyatan yang sudah benar sehingga tidak diperdebatkan lagi.
· Rizky Amelia : pendekatan kontruktivisme adalah keyakinan bahwa siswa sudah memiliki dasar tentang pengetahuan materi yang akan dipelajari
· Bapak Endang : pabaliut. Bukan dasar dari pengetahuan tetapi pengetahual awal / pengetahuan dasar ataau konsepsi awal, contoh menerangkan bulan itu termasuk konsep awal. Bila konsepsi awal itu menyimpang dari yang sebenarnya disebut konsepsi alternatif. alternatif adalah pilihan lain, yaitu seharusnya siswa dapat memahami konsep ilmiah, konsep yang disepakati oleh para ilmuwan. Tugas guru yaitu membetulkan pengetahuan siswa yang melenceng harus diluruskan. Kalau ternyata terus melencing maka akan terjadi misskonsepsi, ini menyimpang dan susah diatasi.
Lalu bapak mempersilahkan penyaji untuk mengulangi pengertian pendekatan konstruktivisme.
· Rizky Amelia : pendekatan konstruktivisme yaitu sebuah keyakinan yang menganggap bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajarinya
Lalu bapak Endang menanyakan hubungan pendekatan konstruktivisme dengan menulis, tetapi ternyata pendekatan konstruktivisme tidak relevan atau tidak cocok untuk KD 4.1.
Sekian diskusi kelompok kami~